kepala bpmp malut dan kasubbag umum pada sosialisasi zi-wbk

Menuju Zona Integritas: BPMP Maluku Utara dan BPMP Papua Barat ikut Sosialisasi

Tidore, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku Utara dan Provinsi Papua Barat secara virtual mengikuti sesi sosialisasi pembangunan Zona Integritas-Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK) melalui platform Zoom Meeting. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pelayanan kepada masyarakat dan stakeholder pendidikan yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Santoso selaku kepala BPMP Maluku Utara, dalam pernyataannya pada Senin, 22 Januari 2024, menjelaskan bahwa mereka sedang melakukan pembiasaan terhadap mekanisme kerja dan pola pikir di lembaga mereka. Proses ini melibatkan 6 area perubahan, termasuk Manajemen Perubahan, Penataan Tata Pelaksanaan, Penataan Manajemen SDM, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Penguatan Pengawasan, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Selain itu, beliau menegaskan komitmen lembaga untuk mewujudkan ZI-WBK melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam peningkatan kualitas pelayanan publik.

Melalui pertemuan vitual tersebut Waadarrahman, SE.ME, selaku narasumber, dengan penuh dedikasi menyampaikan materi pada Sosialisasi Percepatan Pembangunan ZI-WBK di Maluku Utara dan Papua Barat. Beliau aktif mendorong BPMP Maluku Utara dan Papua Barat untuk turut serta dalam Reformasi Birokrasi. Inisiatif ini melibatkan penciptaan tata kelola pemerintahan digital yang lincah, kolaboratif, dan akuntabel. Lebih dari itu, Waadarrahman mendorong adopsi budaya birokrasi berAKHLAK dengan ASN yang profesional.

Tidak hanya itu, Waadarrahman menggarisbawahi kepentingan untuk tetap mengikuti standar pelayanan yang sudah ditandatangani oleh Dirjen PAUDDASMEN. Hal ini dilakukan sebagai langkah sosialisasi dan uji publik di setiap daerah. Dalam upaya membangun ZI-WBK yang berdampak, terlibat dalam penyusunan program untuk membangun budaya yang diinginkan. Pembaruan informasi secara terus-menerus menjadi salah satu strategi agar program prioritas dapat sampai ke para stakeholder. Wanda, sebagaimana disampaikan, akan memberikan pendampingan sebanyak 4 kali, mencakup sosialisasi percepatan Pembangunan ZI-WBK, pengisian LKE, pembuatan materi presentasi, hingga penyelesaian dokumen ZI-WBK.

Waadarrahman kemudian menegaskan bahwa keberhasilan Pembangunan Zona Integritas (ZI) sangat bergantung pada kapasitas dan kualitas integritas masing-masing individu. Hal ini memiliki relevansi yang signifikan dalam peningkatan kapasitas dan kualitas integritas organisasi di mana individu tersebut berada dan menjalankan kegiatannya. Selanjutnya, dibuatlah konektivitas program PDM dengan Pembangunan ZI-WBK di Lembaga masing-masing. #LS

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top