Ternate, BPMP Malut – Kota Ternate menjadi tuan rumah kegiatan temu wicara yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia pada hari Kamis tanggal 1 Agustus 2024. Acara yang berfokus pada pembahasan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila ini bertema “Kajian Implementasi Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila pada Satuan Pendidikan di Bawah Koordinasi Kementerian Agama RI di Provinsi Maluku Utara” dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kota Ternate yang dihadiri oleh para pendidik perwakilan satuan Pendidikan MI, MTs, MA/MAK dan perwakilan sekolah keagamaan lainnya di wilayah Kota Ternate.
Kegiatan Temu Wicara dibuka oleh Deputi Bidang Pengkajian Materi BPIP RI (Surahno). Sebelumnya, sambutan Sekretaris Daerah Kota Ternate yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Ternate (Rukmini A. Rahman). Dalam sambutannya, Rukmini A. Rachman menyampaikan pentingnya penguatan pendidikan Pancasila sejak dini. Buku teks utama ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi guru dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila pada peserta didik.
Selain perwakilan pendidik, temu wicara ini juga dihadiri oleh Anggota Dewan Pengarah BPIP (Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah), Direktur Pengkajian Implementasi PIP BPIP (Irene Camelyn Sinaga), Kepala Pusat Studi Pancasila UGM (Agus Wahyudi), Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate (Muhlis S. Djumadil), Perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, perwakilan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di Maluku Utara, Perwakilan BPMP Provinsi Maluku Utara (Erwin Umasugi) dan Perwakilan BGP Provinsi Maluku Utara (Al Jamri).
Pembicara utama kegiatan Kajian Implementasi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila pada Satuan Pendidikan di Bawah Koordinasi Kementerian Agama RI di Provinsi Maluku Utara adalah Anggota Dewan Pengarah BPIP (Prof. Dr. Muhammad Amin Abdullah) yang secara gamblang memaparkan kronologis sejarah penetapan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila serta pencantuman teks Pancasila dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Prof. Amin menjelaskan, BTU berfokus pada penerapan praktis nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan 30% materi teori dan 70% implementasi praktis yang akan membantu memperkuat pemahaman, keyakinan, dan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan penyatuan bangsa dari generasi ke generasi. Peserta temu wicara antusias memberikan masukan dan saran terkait penggunaan buku teks tersebut. Beberapa hal yang menjadi sorotan adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diejawantahkan dalam prilaku anak Bangsa melalui Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagaimana amanah Kurikulum Merdeka. (ECU)