Ternate, BPMP Malut – Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan kegiatan penting yang dikoordinir oleh PIC PDM-01 (Program Sekolah Penggerak), Indriyati Marsaoly. Kegiatan ini di helat bertempat di Hotel Muara Ternate yang di mulai sejak hari ini Kamis 5 September 2024 dan direncanakan berakhir Sabtu 7 September 2024 dan diikuti oleh peserta dari unsur Dinas Pendidikan Provinsi maupun Kabupaten/Kota yakni Ketua PMO serta perwakilan PMO di Sekolah Penggerak se-Provinsi Maluku Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan implementasi Project Management Office (PMO) dalam pengelolaan dan penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Maluku Utara.
Dalam laporan pembukaannya, Ibu Indriyati menjelaskan beberapa poin utama terkait kegiatan ini, antara lain: (1) bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkenalkan dan menguatkan peran PMO sebagai unit penting dalam manajemen dan pengelolaan program pendidikan. (2) dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu peserta memahami konsep PMO dan bagaimana PMO dapat diterapkan dalam lingkup pendidikan untuk memastikan pelaksanaan program secara efektif dan efisien. (3) bahwa PMO dapat menjadi alat yang digunakan secara berkelanjutan oleh lembaga pendidikan dan Pemerintah Daerah untuk mendukung keberhasilan program-program strategis, terutama dalam penjaminan mutu pendidikan. (4) bahwa para peserta diharapkan dapat mengadopsi dan menerapkan pendekatan PMO di lingkungan kerja masing-masing, menciptakan pola kerja yang lebih terstruktur dan fokus pada hasil.
Kepala BPMP Provinsi Maluku Utara (Santoso), dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran PMO dalam membangun sistem manajemen pendidikan yang lebih baik dan terstruktur. Ia menyampaikan beberapa poin penting, di antaranya:
New Normal Menjadi Normal: “Kita sedang menuju era di mana istilah dan pola kerja PMO akan menjadi hal normal. Sejak pandemi, generasi alfa – generasi yang lebih malas bergerak – merupakan tantangan yang harus kita hadapi,” ujar Santoso.
Penguatan Pemahaman PMO: Santoso mengajak peserta untuk memperdalam pemahaman mereka tentang PMO, yang menurutnya, digunakan oleh perusahaan besar untuk memastikan manajemen yang lebih tertata. Ia menekankan bahwa BPMP Provinsi Maluku Utara juga akan terus berbenah melalui PMO yang melibatkan banyak PIC PDM.
Transformasi dan Adaptasi: “Program Sekolah Penggerak (PSP) adalah inovasi Balai, dan ini menjadi tantangan tersendiri. Kami akan beradaptasi, termasuk dalam hal anggaran, untuk memastikan program berjalan lancar,” ujarnya.
Kolaborasi dan Konsistensi: Santoso menegaskan pentingnya kolaborasi dan konsistensi dalam pelaksanaan PMO. “PMO harus memastikan program-program yang dirancang dijalankan secara konsisten, menciptakan inovasi di kelas, dan menjadi model bagi sekolah-sekolah.”
Target 2045 – Generasi Emas: Santoso mengungkapkan optimisme bahwa melalui pendekatan PMO, Maluku Utara akan menghasilkan generasi emas 24 karat pada tahun 2045. “Penjaminan mutu pendidikan melalui PMO akan membawa perubahan besar di dunia pendidikan kita,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Santoso secara resmi membuka kegiatan dengan ucapan Basmalah, menandai dimulainya acara yang diharapkan membawa perubahan positif bagi pendidikan di Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam transformasi sistem pendidikan di Maluku Utara, dengan harapan bahwa melalui PMO, program-program yang telah dirancang dapat diimplementasikan dengan lebih efektif dan berkelanjutan. (ECU)