BPMP Malut, Tobelo – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia serta pemulihan pembelajaran pasca pandemi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar program Kampus Mengajar angkatan ke-8.
Secara nasional kegiatan ini telah resmi diluncurkan dalam acara Kick Off Kampus Mengajar angkatan 8 secara daring pada hari selasa, 3 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam hal literasi dan numerasi di Indonesia.
Di Maluku Utara, program ini secara resmi dibuka secara luring di Universitas Halmahera pada 6 September 2024. Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Rektor Universitas Halmahera, Kepala dinas pendidikan Kabupaten Halmahera Utara, serta para mahasiswa peserta program. Hadir juga melalui sambungan virtual zoom yakni Kepala LLDIKTI Wilayah XII Maluku-Malut, Dekan fakultas Pendidikan Universitas Khairun, dan Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan.
Dalam sambutannya, Rektor Unira, Herson Keradjaan, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Program Kampus Mengajar, menurutnya, merupakan salah satu upaya konkrit untuk mencapai tujuan tersebut.
Mahasiswa peserta program akan ditempatkan di berbagai sekolah di wilayah Maluku Utara untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat menjadi role model bagi siswa-siswa.
“Kami sangat menyambut baik program Kampus Mengajar ini,” ujar Siti Khodijah, Kepala Dinas Pendidikan Halmahera Selatan melalui sambungan virtual zoom. “Ini adalah sebuah kolaborasi yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah kami. Kami yakin, para mahasiswa akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pendidikan di Halmahera Selatan.
Pada angkatan ke-8 program Kampus Mengajar, tercatat 25 mahasiswa dari berbagai kampus di Maluku Utara yang mengikuti Program. Dengan sasaran sekolah yang tersebar di 3 Kabupaten yakni Halmahera Selatan, Halmahera Utara dan Halmahera Barat.
Dekan FKIP Universitas Khairun menyampaikan bahwa meskipun jumlah mahasiswa yang mengikuti program ini masih terbatas, pihaknya optimis akan terus meningkat di masa mendatang. Profesor di bidang Entomologi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam program ini. Selain itu, Dekan juga menjelaskan bahwa Universitas Khairun menawarkan berbagai program Merdeka Belajar Kampus Merdeka lainnya. ”Data yang diperoleh dari program Kampus Mengajar akan digunakan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan secara terus-menerus”. Ujar Abdu Masud.
Tantangan, Solusi dan Harapan ke Depan
Selain kegiatan pembukaan, para peserta program mendapatkan pembekalan mengenai materi-materi penting selama 2 hari mulai tanggal 6 s.d 7 Sepetember. Materi pembekalan seperti: Konsep Program Kampus Mengajar, Peserta diberikan pemahaman yang mendalam tentang tujuan, mekanisme, dan harapan program.
Selanjutnya materi Penguatan Literasi dan Numerasi, Peserta dilatih untuk merancang kegiatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa dan Advokasi Pemulihan Pembelajaran, Peserta diajak untuk menjadi agen perubahan dalam upaya pemulihan pembelajaran pasca pandemi.
Dihadirkan juga peserta program Kampus Mengajar angakatan ke-7, mereka berbagi pengalaman mengenai tantangan yang mereka hadapi saat mengajar di sekolah. Seperti perbedaan budaya, kondisi infrastruktur yang kurang memadai, dan motivasi belajar siswa yang rendah. Namun, mereka juga telah menemukan berbagai solusi kreatif untuk mengatasi tantangan tersebut.
Program Kampus Mengajar akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Maluku Utara dan mencetak generasi muda yang cerdas serta berkarakter.