Tidore, BPMP Malut – Dalam rangka mengawal pelaksanaan Kebijakan Merdeka Belajar (KMB), pertemuan non-formal yang dihadiri oleh tim dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku Utara bersama Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan digelar untuk berdiskusi mengenai perkembangan pendidikan di Daerah tersebut bertempat di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan pada hari Kamis 5 September 2024.
Kepala Bidang Sekolah Dasar, Yakub Ismail, mewakili Kepala Dinas Pendidikan dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin. “Tim Dinas Pendidikan dan BPMP telah berkolaborasi dengan baik, terutama melalui peran penting PIC (Person In Charge) PDM di Disdik, meskipun ada beberapa kendala teknis yang dihadapi di lapangan,” ujar Yakub.
Djohan Achmadi dari Direktorat Sekolah Dasar, Ditjen. PAUD Dikdas dan Dikmen Kemendikbudristek yang mewakili tim pusat menyampaikan maksud kedatangannya adalah untuk mendiskusikan transformasi pendidikan dan memastikan koordinasi antara UPT BPMP dengan Dinas Pendidikan berjalan lancar. “Kami sudah berdiskusi dengan tim UPT BPMP terkait kolaborasinya dengan Dinas Pendidikan, dan ini menjadi langkah positif untuk memudahkan komunikasi, baik dengan BPMP maupun pusat. Pertemuan ini diharapkan menjadi ruang refleksi untuk mengawal transformasi pendidikan,” jelas Djohan.
Kolaborasi Disdik dan BPMP Terus Diperkuat
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BPMP menekankan pentingnya kolaborasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah, khususnya melalui program Merdeka Belajar. “Kehadiran pusat adalah untuk memantau apakah kolaborasi antara UPT dan Disdik berjalan efektif. Tahun 2024 sudah ada kesepakatan terkait Target Objective (TO) PDM yang diturunkan pusat, dan hal ini telah dibahas dalam Rakorda yang diselenggarakan BPMP dengan melibatkan Dinas Pendidikan,” terang Kepala BPMP.
Salah satu isu yang dibahas adalah pentingnya peningkatan literasi dan numerasi di Kota Tidore Kepulauan. “Gerakan untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik sudah berjalan, terutama apabila melihat hasil tes PISA (Programme for International Student Assessment) yang menjadi acuan peningkatan kualitas pendidikan kita,” tambahnya.
Kendala dan Masukan dari Lapangan
Yakub Ismail juga memberikan masukan terkait kesulitan teknis yang dihadapi tim PIC di Dinas Pendidikan dalam meng-upload praktik baik ke G-Drive BPMP. “Diperlukan platform khusus yang memudahkan PIC untuk melihat dan berbagi contoh praktik baik dari daerah lain. Kami juga menghadapi kendala pada kemampuan SDM internal, namun kolaborasi dengan BPMP telah sangat membantu dalam mengatasi berbagai tantangan,” jelasnya.
Dalam diskusi, Santoso dari BPMP menjelaskan strategi “MENGGENDONG” sebagai pendekatan yang diambil BPMP dalam pendampingan dan kolaborasi dengan daerah. Strategi ini membantu memfasilitasi pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan melalui Linkar Edu (Link Karya Edukasi), yang menjadi inovasi baru dalam proses pengawasan dan peningkatan kualitas pendidikan.
Pengimbasan Program dan Transformasi Digital
Sementara itu, tim Dinas Pendidikan menyampaikan bahwa Program Sekolah Penggerak telah diimbaskan ke satuan pendidikan. Hal lain yang dibahas yaitu terkait transformasi digital di pendidikan, terutama terkait pengadaan server, akses internet, dan perangkat teknologi untuk pelaksanaan Asesmen Nasional (AN). Juga menyoroti sekolah inklusi di Tidore Kepulauan yang memerlukan perhatian lebih dalam pelaksanaan program inklusif. Diskusi juga mencakup pembahasan ajang talenta seperti OSN dan pengembangan platform digital untuk pemantauan ujian sekolah berbasis Android yang akan melibatkan orang tua secara lebih aktif.
Kolaborasi Berkelanjutan untuk Pendidikan Berkualitas
Pertemuan ini mencerminkan adanya upaya kolaboratif antara BPMP Provinsi Maluku Utara dan Dinas Pendidikan dalam memajukan pendidikan di Kota Tidore Kepulauan. Dengan terus memperkuat sinergi, diharapkan tantangan yang ada dapat diatasi dan transformasi pendidikan melalui KMB dapat terlaksana secara maksimal, memberikan dampak signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan daerah.
Kedepannya, kolaborasi antara BPMP, Dinas Pendidikan, dan sekolah-sekolah akan terus ditingkatkan guna mencapai hasil yang optimal dalam mendukung transformasi pendidikan dan menciptakan generasi masa depan yang unggul. (ECU)